1948 - 2024

Raisis Arifin Panigoro

Penasihat MedcoEnergi



Dengan rasa hormat, kami sampaikan rasa kehilangan kami atas kepergian Ibu Raisis Arifin Panigoro, Penasihat MedcoEnergi (2022-2024). Jasa dan kontribusi almarhumah selama ini menjadikan tauladan bagi kita semua.

Lanjut ke website
Masuk | Jumat, 03 Mei 2024 |

MedcoEnergi RUPST dan Laporan Keuangan 1Q14

Siaran Pers

2014-04-30

MedcoEnergi RUPST dan Laporan Keuangan 1Q14

MedcoEnergi telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (“RUPST”) 2014 dimana RUPST telah menyetujui Laporan Tahunan 2013 serta mengesahkan Laporan Keuangan Konsolidasi Auditan 2013. RUPST juga menyetujui penunjukkan kembali anggota dewan komisaris dan direksi yang telah disahkan pada RUPST tahun lalu tanggal 26 April 2013.

Dalam Laporan Keuangan Perseroan tahun 2013, MedcoEnergi berhasil membukukan penjualan dan pendapatan usaha sebesar AS$889 juta, turun 1,7% dibandingkan dengan tahun lalu sebesar AS$904 juta. Unit bisnis eksplorasi dan produksi (E&P) minyak dan gas merupakan penyumbang terbesar untuk penjualan dan pendapatan usaha Perseroan, dengan kontribusi sebesar 93%. Meskipun terdapat penurunan harga minyak dunia dan produksi minyak, Perseroan berhasil mempertahankan kinerja operasional dan keuangannya hingga saat ini. MedcoEnergi telah berhasil meningkatkan pendapatan dari penjualan gas.Dengan volume penjualan gas yang berhasil dipertahankan di kisaran 55 BCF, harga rata-rata gas yang terealisasi dapat ditingkatkan signifikan menjadi AS$5,41/MMBTU dari AS$ 4,03/MMBTU pada 2012 (meningkat 34%).

Pada 2013 Perseroan berhasil dalam menjalankan program eksplorasinya. Berdasarkan uji sumur, empat dari enam sumur ekplorasi yang dibor di Indonesia dan di luar negeri, berhasil ditemukan sumber minyak dan gas bumi. Dengan catatan ini, tingkat keberhasilan program eksplorasi Perseroan sebesar 67% di tahun 2013. Selain itu, enam sumur eksplorasi lainnya yang telah selesai dibor juga menunjukkan penemuan hidrokarbon dan saat ini sedang dilakukan uji sumur.

Sejalan dengan usaha efisiensi yang dilakukan terus-menerus, Perseroan berhasil mengurangi biaya operasi kantor pusat dan biaya operasional sebesar 15% dari AS$142 juta di 2012 menjadi AS$121 juta di 2013. Di tahun 2013, MedcoEnergi membukukan keuntungan kotor dan pendapatan operasional masing-masing sebesar AS$367 juta dan AS$246 juta. Pendapatan sebelum beban bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (“EBITDA”) sebesar AS$349 juta pada 2013 (meningkat dibandingkan dengan AS$346 juta di tahun 2012).

Dari sisi keuangan, dengan kas yang cukup kuat sebanyak AS$524 juta, Perseroan berhasil melunasi beberapa hutang, khususnya untuk hutang-hutang dengan beban bunga yang tinggi. Biaya beban bunga dan pembiayaan dapat ditekan menjadi AS$77 juta, dibandingkan AS$ 95 juta di tahun 2012. Laba bersih Perseroan dari operasi yang berjalan sebesar AS$40 juta atau relatif stabil bila dibandingkan pada tahun 2012 sebesar AS$41 juta. Untuk meningkatkan kinerja operasi dan keuangannya, Perseroan juga berhasil melakukan restrukturisasi kegiatan bisnis hilir, antara lain dengan menutup operasi kilang Etanol di Lampung. Di tahun 2013, Perseroan melakukan provisi untuk beberapa aset Migas yang mencerminkan nilai keekonomian aset tersebut.

Untuk tahun buku 2013, MedcoEnergi mencatat laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk Perseroan (“Laba Bersih”) sebesar AS$12,6 juta. Dengan Laba Bersih ini, RUPST menyetujui pembagian dividen dengan rasio sebesar 40% (lebih tinggi dibandingkan dengan rasio pembagian dividen tahun lalu sebesar 30%). Nilai dividen yang akan dibayarkan pada tanggal 16 Juni 2014 ini setara dengan AS$5,03 juta.


Kinerja Triwulan Pertama Tahun 2014

Pada triwulan pertama tahun 2014, Perseroan membukukan penjualan dan pendapatan usaha sebesar AS$202 juta, turun 8% dibandingkan AS$220 juta untuk periode yang sama di tahun 2013. Penurunan disebabkan oleh harga minyak mentah dan volume produksi minyak yang lebih rendah. Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, MedcoEnergi berhasil mengelola lapangan-lapangan minyak tuanya dengan menahan laju penurunan produksi alamiah di bawah 10% per tahun, di bawah angka tren industri Migas sebesar 25-30% per tahun. Pada triwulan pertama 2014, Perseroan juga berhasil melakukan negosisasi ulang atas kontrak perjanjian pasokan gas sehingga harga rata-rata gas yang terealisasi meningkat menjadi AS$6,56/MMBTU dari AS$5,15/MMBTU pada triwulan pertama tahun 2013. Perseroan terus melakukan inisiatif efisiensi biaya dan berhasil menurunkan biaya produksinya sebesar 12% dari AS$131,5 juta untuk periode Januari - Maret 2013 menjadi AS$116 juta untuk periode yang sama tahun 2014. Lebih lanjut, biaya kantor pusat dan biaya operasional juga berhasil terus diturunkan dari AS$29 juta menjadi AS$25 juta untuk triwulan pertama tahun 2014. Dengan upaya efisiensi yang terus berkelanjutan ini, laba operasi Perseroan mengalami peningkatan menjadi AS$61 juta untuk triwulan pertama tahun 2014, dibandingkan AS$59 juta pada untuk triwulan pertama tahun 2013. EBITDA selama periode triwulan pertama 2014 dibukukan sebesar AS$81,2 juta (dibandingkan dengan AS$82,6 juta untuk periode yang sama tahun 2013). Perseroan membukukan Laba Bersih untuk periode Januari-Maret 2014 sebesar AS$3,6 juta (meningkat dari AS$1,8 juta untuk periode yang sama tahun 2013).

Hingga triwulan pertama tahun 2014, Proyek-Proyek Utama Perseroan sudah mengalami beberapa kemajuan yang signifikan. Proyek pengembangan gas Senoro telah mencapai 71% tingkat penyelesaian hingga saat ini. Konstruksi pembangunan kilang Donggi Senoro LNG mencapai tingkat penyelesaian 98% dan ditargetkan akan memperoleh pasokan pertama gas dari lapangan Senoro pada triwulan ketiga tahun 2014. Proyek pengembangan gas Block A juga telah mengalami kemajuan, yang saat ini dalam tahapan finalisasi PJBG (Perjanjian Jual Beli Gas) dengan Pertamina dan PLN, termasuk telah disetujuinya kenaikan harga jual gas. Proyek Pilot Enhanced Oil Recovery (EOR) di Blok Rimau telah menunjukkan keberhasilannya dengan tercapainya penambahan produksi minyak sesuai yang ditargetkan. Proyek pengembangan minyak di Libya Area 47 telah memulai pekerjaan Detailed Engineering Design (FEED) dan akan dilanjutkan dengan proses pemilihan dan penunjukkan kontraktor EPC pada awal 2015.

Presiden Direktur dan CEO MedcoEnergi, Lukman Mahfoedz, menyatakan “Kami telah mencapai target utama dalam usaha eksplorasi dan produksi minyak dan gas, walaupun terjadi penurunan produksi minyak akibat laju penurunan alamiah sumur-sumur tua. Kami menutup tahun 2013 dengan kinerja operasi dan keuangan yang kuat, yang akan membawa Perseroan menuju era baru dengan penyelesaian Proyek-Proyek Utamanya.” Dalam kata penutupnya, Lukman menyatakan “Saya yakin MedcoEnergi akan tumbuh pesat dengan selesainya Proyek-Proyek Utama Perseroan, ditandai dengan selesainya Proyek Gas Senoro, yang akan diikuti penyelesaian Proyek-Proyek Utama lainnya pada tahun 2016 dan seterusnya.”