1948 - 2024

Raisis Arifin Panigoro

Penasihat MedcoEnergi



Dengan rasa hormat, kami sampaikan rasa kehilangan kami atas kepergian Ibu Raisis Arifin Panigoro, Penasihat MedcoEnergi (2022-2024). Jasa dan kontribusi almarhumah selama ini menjadikan tauladan bagi kita semua.

Lanjut ke website
Masuk | Jumat, 03 Mei 2024 |

Berkat Strategi Efisiensi, MedcoEnergi Berhasil Pertahankan Marjin Laba Bersih

Siaran Pers

2015-03-31

Berkat Strategi Efisiensi, MedcoEnergi Berhasil Pertahankan Marjin Laba Bersih

PT Medco Energi Internasional Tbk berhasil menerapkan strategi efisiensi yang efektif dalam upaya mengantisipasi penurunan harga minyak dunia sejak semester kedua tahun 2014. Bukti keberhasilan tersebut terlihat dengan tingkat laba bersih yang dapat dipertahankan. Perseroan telah mengumumkan pencapaian ini dalam laporan keuangan pada tanggal 30 Maret 2015.


Pada tahun 2014, Perseroan berhasil menahan laju penurunan alami produksi minyak sumur tua di Indonesia sekitar 7%. Ini merupakan pencapaian positif, bila dibandingkan dengan rata-rata penurunan alami normal produksi minyak di dunia yang berada di kisaran 20-25%. Penurunan produksi minyak apabila dibandingkan tahun 2013 juga disebabkan Perseroan mengembalikan blok Sembakung ke PT Pertamina di bulan Desember 2013. Perseroan membukukan jumlah produksi minyak dan gas bumi pada tahun 2014 sebesar 56.000 barel setara minyak per hari (BOEPD), turun dari 62.000 BOEPD di tahun 2013. Untuk realisasi harga minyak mentah di tahun 2014, Perseroan mencatat harga rata-rata realisasi sebesar AS$ 97,83/barrel atau 9,6% lebih rendah dibandingkan di tahun 2013.


Walaupun produksi minyak menurun dan harga minyak yang lebih rendah, Perseroan dapat meningkatkan pendapatan dari penjualan gas yang diperoleh dari keberhasilan negosiasi ulang untuk beberapa kontrak penjualan gas domestik. Harga rata-rata penjualan gas di tahun 2014 meningkat menjadi AS$5,60/MMBTU, naik 9,2% dari harga di tahun 2013. Pencapaian ini membantu kinerja keuangan Perseroan tahun 2014 berupa tambahan pendapatan sebesar AS$ 40 juta, dibandingkan dengan pendapatan Perseroan dari penjualan gas di tahun 2013.


Terkait dengan kedua faktor penurunan di atas (jumlah produksi Migas dan harga minyak mentah), Perseroan membukukan penjualan minyak dan gas sebesar AS$701 juta di tahun 2014, turun 15,2% dari tahun sebelumnya sebesar AS$ 827 juta. Segmen eksplorasi dan produksi minyak dan gas masih menjadi kontributor utama, dengan menyumbang 93,4% dari keseluruhan penjualan dan pendapatan usaha atau sebesar AS$ 750 juta. Pada periode ini, Perseroan juga membukukan laba kotor dan laba operasi masing-masing sebesar AS$ 271 juta dan AS$ 161 juta. Pendapatan sebelum beban bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) tahun 2014 tercatat sebesar AS$ 259 juta, lebih rendah dari AS$ 351 juta di tahun 2013.


Strategi efisiensi proses bisnis yang dilakukan sejak tahun 2013 dan 2014 ikut membantu kinerja keuangan Perseroan terutama dalam menghadapi tantangan penurunan harga minyak mentah dan laju penurunan alamiah produksi minyak. Perseroan berhasil menurunkan beban penjualan, umum, dan administrasi di tahun 2014 menjadi AS$110 juta, turun 5,8% dari jumlah yang tercatat di tahun 2013 yaitu sebesar AS$117 juta. Biaya kantor pusat juga dapat ditekan 25% lebih rendah dibandingkan tahun 2013. Kebijakan efisiensi yang tepat dan keberhasilan Perseroan dalam menurunkan beban bunga utang dengan cara melakukan percepatan pelunasan pinjaman bank dengan suku bunga yang tinggi sehingga Perseroan dapat menjaga tingkat Laba yang Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk sebesar AS$10,1 juta pada tahun 2014. Angka ini AS$2,5 juta lebih rendah bila dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar AS$12,6 juta. Perseroan berhasil menekan beban pendanaan dari AS$77 juta di tahun 2013 menjadi AS$ 71 juta di tahun 2014.


Pencapaian lain Perseroan pada tahun 2014 adalah penambahan portofolio aset Migas di arena internasional melalui akuisisi empat blok eksplorasi di Papua Nugini, delapan blok di Tunisia dan Block 56 di Oman. Ke delapan blok baru di Tunisia telah menambah produksi dan cadangan 2P Migas Perseroan, masing-masing sebesar dan 2.800 BOEPD dan 11 MMBOE. Aset di Tunisia direncanakan akan dapat menambah produksi hingga 16.000 BOEPD di tahun 2019.

Sementara, dalam pengembangan Proyek Utamanya, Perseroan akan menyelesaikan Proyek Hulu Senoro Gas dan juga Proyek Kilang Donggi Senoro LNG (DSLNG) di pertengahan tahun ini. Perseroan menargetkan penyaluran gas dari Senoro Gas ke DSLNG mulai di bulan Juni 2015 dan pengiriman pertama kargo LNG pada bulan Oktober 2015. Kedua proyek ini akan memberikan kontribusi pendapatan yang signifikan kepada Perseroan mulai tahun 2015 ini. Proyek Utama selanjutnya adalah pengembangan Block A PSC di Aceh. Setelah penandatanganan Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) pada bulan Januari 2015 dengan PT Pertamina (Perseroan) dengan harga jual gas yang disepakati pada AS$ 9,45/MMBTU maka Perseroan, beserta mitranya, akan mempersiapkan FID (Final Investment Decision) di triwulan kedua tahun ini dan pengiriman pertama gas 58 BBTU (Billion British Thermal Unit) per hari direncanakan pada akhir tahun 2017.


Pada tahun 2014, Perseroan melalui PT Medco Power Indonesia berhasil menyelesaikan pendanaan Proyek Panas Bumi Sarulla sebesar AS$ 1,2 milyar yang diperoleh dari JBIC, ADB dan beberapa bank komersial lainnya. Saat ini konstruksi di lapangan sudah berjalan dan pengeboran empat sumur produksi sedang dilakukan di dua lapangan panas bumi Sarulla. Penyelesaian Proyek Sarulla dengan kapasitas 3x110 MW di Sumatera Utara ditargetkan selesai untuk Unit-1 pada tahun 2016, yang akan diikuti oleh Unit-2 dan 3 masing-masing pada tahun 2017 dan 2018.


Lukman Mahfoedz, Direktur Utama MedcoEnergi mengatakan,”Perseroan senantiasa berada di jalur yang benar sepanjang tahun 2014, terus mengejar sasaran pertumbuhan jangka panjang serta penyelesaian beberapa proyek-proyek utama sesuai rencana.” Lukman menambahkan, “Perseroan akan terus melakukan upaya efisiensi proses bisnis serta biaya operasi secara menyeluruh termasuk mengevaluasi kembali kegiatan eksplorasi maupun proyek-proyek yang belum mencapai FID. Ke depannya, MedcoEnergi tetap menjalankan investasi yang akan memberikan penambahan produksi Migas untuk mendukung pertumbuhan Perseroan yang berkesinambungan.”