MedcoEnergi, telah menandatangani perjanjian kredit sindikasi ("Perjanjian") dengan Standard Chartered Bank (“SCB”) and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ("Bank Mandiri") yang bertindak sebagai Mandated Lead Arrengers, Bookrunners dan Underwriters. Dengan skema reserve base revolving, fasilitas kredit telah disepakati berjumlah AS$260 juta, dengan tenor selama tujuh (7) tahun. Dalam Perjanjian, SCB dan Bank Mandiri masing-masing menyiapkan 50% dari pinjaman keseluruhan atau setara dengan AS$130 juta.

Perseroan akan menggunakan dana hasil pembiayaan ini untuk pengembangan dan konstruksi proyek gas Senoro (“Proyek Senoro”) yang berada di propinsi Sulawesi Tengah. Proyek Senoro ditargetkan akan mulai berproduksi dan memasok gas dengan rata-rata sebesar 250 MMSCF per hari ke kilang Donggi Senoro LNG (DSLNG) pada akhir 2014. Selain itu, produk kondensat dengan perkiraan produksi mencapai 10.000 BOE per hari juga akan dihasilkan pada saat produksi gas mencapai puncaknya. Saat ini konstruksi fasilitas di Proyek Senoro telah mencapai 23%, pembebasan lahan dan persiapan lokasi telah selesai dilakukan, kru konstruksi sudah bekerja dan rig pengeboran sedang dimobilisasi ke lokasi sumur.

Frila Yaman, Direktur & COO E&P MedcoEnergi menyatakan “Saya sangat gembira dengan pencapaian ini, yang mana akan mendukung proyek utama Perseroan terbesar dan terpenting saat ini, yaitu Proyek Gas Senoro and DSLNG, yang nantinya menjadi pusat LNG ke empat di Indonesia. Kemajuan yang berarti dalam konstruksi telah dicapai hingga saat ini dan kami semua sangat senang bekerja pada proyek yang membanggakan ini.” Lukman Mahfoedz, Direktur Utama & CEO MedcoEnergi menambahkan, “Penandatanganan Perjanjian ini merupakan tonggak penting dalam Proyek Senoro untuk dapat diselesaikan pada akhir 2014 sesuai dengan rencana. Dengan selesainya Proyek Senoro ini, Perseroan akan menambah portofolio aset produksi serta memperkuat arus kas operasi jangka panjang.”